Jawaban UAS No 1 dan 2
1.
1. Pemahaman
Terkait Sejarah Ekonomi Dunia Melayu (SEDM)
Sejarah Ekonomi Dunia Melayu (SEDM) adalah kajian
tentang perkembangan dan dinamika ekonomi di kawasan Melayu, yang mencakup
perdagangan, agraria, maritim, serta interaksi dengan berbagai peradaban lain.
SEDM berfokus pada potensi ekonomi, sejarah interaksi lintas budaya, dan
kontribusi Dunia Melayu dalam ekonomi global, seperti jalur perdagangan
rempah-rempah, ekonomi berbasis syariah, serta perkembangan institusi keuangan
tradisional.
Hubungan SEDM dengan Visi, Misi, dan Tujuan ISNJ
Bengkalis
Visi ISNJ Bengkalis, Sebagai institusi yang
mengedepankan integrasi nilai-nilai syariah, budaya Melayu, dan keilmuan
modern. Dimana SEDM memperkuat pemahaman mahasiswa tentang akar sejarah ekonomi
syariah dan nilai budaya Melayu, menciptakan lulusan yang mampu menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam konteks global.
Misi ISNJ Bengkalis, Melahirkan insan akademis yang
berwawasan syariah, berdaya saing global, dan memahami kekayaan budaya Melayu.
Ini relevan dengan Mata kuliah SEDM menanamkan wawasan sejarah ekonomi yang
berakar pada budaya Melayu sekaligus memberikan perspektif internasional
melalui analisis perdagangan maritim dan lintas budaya.
Tujuan ISNJ Bengkalis, Membekali mahasiswa dengan
kompetensi profesional berbasis nilai Islam dan budaya lokal. SEDM menjadi
distingsi yang memungkinkan lulusan memahami dan menerapkan keunggulan ekonomi
berbasis syariah dengan perspektif sejarah, baik untuk pembangunan lokal maupun
internasional.
Kesimpulannya adalah SEDM sebagai mata kuliah
merupakan sarana strategis untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan ISNJ
Bengkalis. Hal ini memperkuat integrasi nilai syariah, budaya Melayu, dan
keilmuan modern dalam membentuk lulusan yang berkompeten dan relevan di pasar
global.
2. Pemahaman
Inti dari Bahasan Kelompok dalam Diskusi
Dari diskusi kelompok yang telah dilakukan, berikut
adalah pemahaman inti dari bahasan yang menjadi tanggung jawab saya
Inti Bahasan Traktat Sumatera
1. Latar Belakang Traktat Sumatera (1824)
Traktat Sumatera adalah bagian dari perjanjian antara
Inggris dan Belanda yang bertujuan mengatur pembagian wilayah pengaruh di Asia
Tenggara, khususnya Sumatera dan Semenanjung Malaya. Perjanjian ini merupakan
bagian dari Traktat London yang lebih luas, di mana Inggris dan Belanda
menyepakati:
· Inggris
memperoleh kendali atas Malaka dan Singapura.
· Belanda
memperoleh pengaruh dominan di Sumatera, termasuk wilayah Kesultanan Siak.
2. Isi Penting Traktat Sumatera
· Inggris
berjanji untuk tidak mencampuri urusan Belanda di Sumatera.
· Belanda
diberi hak penuh untuk memperluas pengaruh dan kendali di wilayah Sumatera,
termasuk Kesultanan Siak.
· Inggris
tetap menjaga kendalinya atas Semenanjung Malaya dan memperluas jaringan
perdagangannya di kawasan Asia Tenggara.
·
3. Dampak Traktat Sumatera terhadap Sumatera dan
Kesultanan Siak
Dominasi Belanda, Traktat
ini memberi Belanda legitimasi untuk memperkuat kolonialisme di Sumatera,
termasuk penguasaan Kesultanan Siak.
Eksploitasi Ekonomi, Belanda
mulai mengembangkan Sumatera sebagai pusat ekonomi berbasis perkebunan
(tembakau, kopi, dan rempah-rempah).
Kehilangan Kedaulatan Lokal,
Kesultanan Siak menjadi subordinat dalam sistem kolonial Belanda, mengurangi
otonomi mereka dalam pengambilan keputusan.
Traktat Sumatera ini menunjukkan bagaimana keputusan
geopolitik antara dua kekuatan kolonial dapat memengaruhi kedaulatan wilayah
lokal. Kesultanan Siak menjadi contoh bagaimana kekuatan lokal harus
beradaptasi dengan tekanan kolonial, sementara Sumatera secara keseluruhan
menjadi ladang eksploitasi ekonomi oleh Belanda.
Pemahaman ini relevan dalam melihat bagaimana sejarah
Traktat Sumatera dapat menjadi pembelajaran untuk memahami dinamika kekuasaan,
ekonomi, dan politik di kawasan Melayu, serta dampaknya terhadap identitas
lokal.
Nama : Stephen Vincent
Prodi Akuntansi Syari'ah Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis
Dosen Dawami S.Sos.M.I.Kom
Komentar
Posting Komentar