Orang Melayu Pasti Islam

 Orang Melayu Pasti Islam

Kata Melayu sudah sangat dikenal dan familiar, melayu bisa di identikkan dari segi bahasa, bisa juga di identikkan dari segi ras (Antropologi) yang dikenal dengan  Ras  Malaya Mongoloid. Istilah  Melayu  mempunyai maksud yang  dalam dan luas karena terdapat  dua pengertian pada istilah Melayu yaitu melayu dan kemelayuan.  Melayu dimaksudkan sebagai  suatu rumpun bangsa Melayu yang menggunakan bahasa Melayu sedangkan kemelayuan mengandung arti nilai anutan dan jati diri Melayu, oleh karena itu  istilah Melayu boleh di pahami berdasarkan beberapa kriteria yaitu pertama rumpun bangsa dan  bahasanya yaitu Melayu, dan Kedua berbagai suku yang tergolong dalam Melayu .

Dalam   Islam,   jika   dibicarakan   istilah   peradaban   atau   kebudayaan, biasanya  selalu  merujuk  kepada  kandungan  makna  pada  kata-kata  atau  istilah yang  sejenis,  seperti: millah,  ummah,  tahaqafah,  tamaddun,  hadharah,  dan adab. Istilah ini dipakai dalam seluruh kurun waktu sepanjang sejarah Islam.Menurut Sayyid Qutb dalam Hamid Fahmi Zarkasyi (2015:5) menyatakan bahwa  keimanan  adalah  sumber  peradaban.  Keimanan  yang  dimaksud  bukan sekadar kepercayaan kepada Tuhan, akan tetapi telah menjadi kombinasi antara prinsip  kepercayaan  kepada  Tuhan  dan  kemanusiaan.  Maka  dari  itu  prinsip-prinsip    peradaban    Islam    menurutnya adalah ketakwaan kepada Tuhan, keyakinan kepada keesaan Tuhan, dan supremasi kemanusiaan di atas segala sesuatu yang  bersifat  material; pengembangan nilai-nilai kemanusiaan, penjagaan  dari  keinginan  hewani, penghormatan terhadap  keluarga, dan sadar akan fungsinya sebagai   khalifah Allah di bumi berdasarkan petunjuk dan perintah-Nya (syariat).

Kemajuan dan  kehebatan Islam di  wilayah Melayu kemudian merubah karakter masyarakat yang sebelumnya menganut agama  Hindu-Budha menjadi masyarakat beragama Islam, Merubah  masyarakat Melayu yang sudah  memiliki kebudayaan Hindu-Budha  menjadi Islam tidaklah mudah butuh  waktu yang cukup panjang dan dengan berbagai macam cara seperti melalui perdagangan, pernikahan, dakwah, pendidikan,  tasawuf, kesenian dan politik.  Keberhasilan Islam masuk menjadi agama mayoritas di masyarakat Melayu menjadikan peradaban Melayu lebih maju dan berkembang lagi dengan memberikan perubahan ke berbagai macam aspek kehidupan.  Faktor  penting  lainnya  yang  mendorong  cepatnya  penyebaran agama Islam ini   dikarenakan tiga kekuatan: Istana   pesantren, dan pasar (Taufik Abdulllah,  1988). Istana sebagai  pusat kekuasaan berperan dalam  memberikan legimitasi politis untuk disebarkan ke rakyat yang   bernaung dibawahnya. Pesantren  yang dikelola oleh kalangan tarekat  memberikan penjelasan esensi sebagai agama yang membumi dan mudah dicerna. Sifat pesantren yang terbuka untuk  siapapun  menjadikan  lembaga  ini  menjadi  tempat  belajar  masyarakat untuk  mempelajari  dan  memperdalam  ajaran  Islam.  Dan  Pasar,  sebagai  tempat daerah permukiman   saudagar,   kaum terpelajar, dan kelas menengah yang berhadapan langsung dengan situasi kultural sedang berkembang. Dengan didukung  dengan tiga kekuatan  tersebut,  pengaruh  Islam  di  masyarakat  Melayu semakin  pesat.  Secara  kultural,  Islam  disebarkan  melalui  pesantren  dan  Pasar. Dan secara politik dilegitimasi oleh istana.

Pengaruh Islam terhadap perubahan peradaban Melayu dari yang merubah karakter dari masyarakat sebelumnya dapat disimpulkan karena

Pertama, Munculnya kerajaan atau kesultanan islam, dapat  dipahami  bahwa  Islam  memberikan  perubahan  yang drastis  dalam  system  pemerintahan  dengan  munculnya  sebuah  kerajaan  dan secara  logika  kalau  ada  kerajaan  otomatis  sebelum  itu  Islam  sudah  berbaur  dan menjadi  bagian  yang  tidak  bisa  dilepaskan.  Dalam  kerajaan  atau  kesultanan Islam  ini  juga  melahirkan  istilah  Sultan  dan  adanya  perubahan  undang-undang Negara  (dalam  system  pemerintahan  dan  hukum) yang berdasarkan  alquran  dan hadis yang menjadikan masyarakat lebih adil, nyaman, aman dan di senangi oleh masyarakat. Dan melalui hal tersebut, masyarakat pun dapat lebih memahami dan mengadaptasi serta menjadikannya sebagai pedoman dalam bermasyarakat dan berbudaya.

Kedua, Pendidikan Sejarah awal pendidikan   Islam di tanah Melayu, berkaitan erat dengan sejarah awal datang dan masuknya Islam di tanah Melayu. Pendidikan Islam tersebut   memberikan pemahaman, penghayatan dan    pengamalan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat Islam di tanah Melayu, yang dimulai   sejak datangnya Islam di kawasan ini,  khususnya  pada  masa  kerajaan atau kesultanan Islam Seperti Perlak, Pasai, Malaka  dan Aceh. Yang dibuka untuk segenap lapisan masyarakat dan golongan dan membaca menulis diwajibkan bagi seluruh pemeluknya. Melalui pendidikan ini yang terutama terbuka untuk segenap lapisan masyarakat lah yang mengubah Peradaban Melayu terutama dalam Bahasa, Pengetahuan, sampai dengan Agama, melalui pendidikan yang diajarkan sehingga tidak hanya menambah wawasan dari Masyarakat, namun juga merubah peradaban dikarenakan kemampuan untuk Belajar yang dapat membedakan apa yang baik dan buruk. Ini tentunya membentuk dan mempengaruhi Masyarakat serta budaya secara perlahan lahan.

Ketiga, bahasa, sastra dan huruf arab Melayu.  Bahasa Arab dan bahasa Melayu memiliki kedudukan yang seimbang karena keduanya merupakan lingua franca. Karena bahasa  pengantar atau bahasa pergaulan di kawasan  Melayu terutama dalam dunia perdagangan.  Begitu juga dengan bahasa Arab adalah bahasa pengantar dan pergaulan dalam perdagangan di timur tengah. Dikarenakan hal itu, sebagai Lingua Franca agau bahasa pengantar seiring akan menambahkan rasa untuk mempelajari Bahasa Arab, yang menjadikan sebuah Pengantar dalam mempelajari Islam.

Keempat, Ekonomi Pencapaian tinggi dalam  bidang ekonomi masyarakat Melayu dibuktikan  dari catatan yang diperoleh dari China, india, Arab, Parsi, Yunani dan Eropa adalah tentang terwujudnya tradisi maritim yang sangat hebat di melayu. Tradisi Maritim yang dimaksud adalah aktivitas utama kerajaan melayu dalam bidang perdagangan dan perniagaan yang bertumpu di bandar atau bandar pelabuhan, dan ada sumber yang menyatakan bahwa ada kemunculan sekelompok pedagang islam di Sriwijaya dan perkenalan antara Asia Tenggara dengan Islam sudah dimulai sejak Abad 7-8 Masehi, dari perdagangan inilah yang juga memunculkan pengaruh kepada asia Tenggara saat itu tentang eksistensi dari Islam dan serta gerbang untuk memperkenalkan Islam, terutama dikarenakan adanya interaksi dan komunikasi serta rasa saling menghormati dalam berdagang, yang membukakan kesempatan berdiskusi dan beradaptasi antar pedagang bahkan antar masyarakat.

Referensi :

https://core.ac.uk/download/pdf/327217541.pdf

Nama : Stephen Vincent
NIM : 202301057

Prodi Akutansi Kelas Eksklusif

Komentar

Postingan Populer